TUGAS MEMBUAT JURNAL


Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

a.       Biostimulasi adalah proses yang dilakukan melalui penambahan zat gizi tertentu yang dibutuhkan oleh mikroorganisme atau menstimuli kondisi lingkungan sedemikian rupa agar agar mikroorganisme tumbuh dan beraktivitas dengan baik.
b.       Bioremediasi instrinsik adalah bioremediasi yang terjadi secara alami di dalam air atau tanah yang tercemar.

Faktor-faktor yang berpengaruh pada Bioremediasi
a.       pH tanah yang umumnya merupakan lingkungan asam, dan jarang bersifat basa. Untuk mendapatkan  pH  basa ditambahkan kapur dapat meningkatkan penguraian minyak menjadi dua kali. Penyesuaian ph dapat mengubah kelarutan , bioavainilitas, bentuk senyawa kimia polutan serta makro dan mikro nutrient. pH basa akan menurunkan ketersediaan Ca, Mg, Na, K, NH4 , N, dan P sedang pH asam akan menurunkan ketersediaan NO3 dan Cl. Karena jamur lebih tahan terhadap ph asam maka jamur akan lebih berperan dibandingkan dengan bakteri.
b.       Kadar air dan bentuk poros tanah berpengaruh pada bioremediasi. Bioremediasi lebih berhasil pada tanah yang berporos dengan kadar air anatar 50 – 60%
c.        Keberadaan zat nutrisi. Tanah bekas pertanian cukup nutrisi dan untuk hidrokarbon perlu ditambahkan nitrogen dan fosfor atau diberikan makro mikro nutrient yang lain.
d.       Temperature yang optimal untuk degradasi hidrokarbon adalah 30-400C. Suhu sangat berpengaruh terhadap lokasi tempat dilaksanakannya bioremediasi.
e.        Oksigen
Langkah awal katabolisme senyawa hidrokarbon oleh bakteri maupun kapang adalah oksidasi substrat dengan katalis enzim oksidase, dengan demikian tersedianya  oksigen merupakan syarat keberhasilan degradasi hidrokarbon minyak. Ketersediaan oksigen di tanah tergantung pada (a) kecepatan  konsumsi okleh mikroorganisme tanah, (b) tipe tanah dan  (c) kehadiran substrat lain yang juga bereaksi dengan oksigen. Terbatasnya oksigen, merupakan salah satu faktor pembatas dalam biodegradasi hidrokarbon minyak.
PERANAN mikroorganisme DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN
1.     mikroorganisme dan lingkungan tercemar
mikroorganisme dalam hal ini bakteri dan fungi adalah mikroorganisme decomposer yang bersifat k
osmopolitan yang berarti mudah ditemukan diberbagai lingkungan dan dapat berfungsi sebagai recycler. mikroorganisme akan mentransformasikan bahan kimia sintetik dan alami sebagai sumber energy dan material yang penting untuk pertumbuhannya. mikroorganisme seperti bakteri, kamir dan kapang merupakan mikroorganisme penting yang berperan dalam bioremidiasi limbah pencemar di lingkungan. Saat ini mikroorganisme banyak digunakan untuk membantu memperbaiki kualitas lingkungan dan utamanya untuk mengatasi  masalah pencemaran lingkungan.
          Pencemaran yang terjadi pada tanah, air sedimen semuanya akan mempengaruhi lingkungan karnanya perlu dilakukan pembersihan dengan bioremidiasi. Pencemaran yang berupa sampah rumah tangga, sampah plastic, sampah industry yang berupa logam berat (merkuri, cadmium, stronsium), petroleum, dan senyawa organic seperti pesticide, herbisida, dan lain-lain. Saat ini untk meningkatkan bioremidiasi telah didukung oleh tehnologi genetika molekuker untuk mengidentifikasikan gen-gen yang mengkode enzim yang terkait dengan bioremidiasi.
                Jenis mikroorganisme rekombinan yang diciptakan pertama kali dipatenkan adalah bakteri pemakan minyak. Bakteri pemaka minyak ini mampu mengoksidasi senyawa hidrokarbon yang ditemukan pada minyak bumi. Bakteri ini tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan bakteri jenis lain ( yang alami), tetapi bakteri  rekombinan ini hanya dapat mengurai komponen berbahaya dengan jumlah yang terbatas dan belum mampu untuk molekuler yang cenderung bertahan di lingkungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAFTAR NAMA NAMA YANG DIKIRIM MAIL MERGE